Hallo adik- adik yang baik hatinya,
Apa kabar ? Sudah lama kakak tidak bercerita lagi y kepada kalian. Kali ini kakak akan berkisah tentang kehidupan di sebuah hutan yang ada di lereng pegunungan. Banyak satwa yng hidup di sana dengan penuh ketenangan dan saling hormat -menghormati satu dengan yang lainnya.
Tetapi suatu saat tiba- tiba suasana hutan berubah. Ada apa ya , adik- adik ? Ternyata itu adallah ulah si Beruang yang sungguh amat liar. Dia sangat suka berkelahi. Tidak sedikit para satwa lain dipukuli.
Hari itu si Beruang menjumpai penghuni hutan. Dengan angkuhnya ia berkacak pinggang.
"Hai kalian, aku menantangmu," serunya lantang. Sudah tentu semuanya terpaku ketakutan. Melihat hal tu , tingkah si Beruang semakin menjadi- jadi. Dia semakin sombong dan menjadi gila hormat. Bila ada yang membangkang, maka ia tidak segan- segan menghajar siapa saja tanpa belas kasihan.
Kini suasana hutan lebur dalam kepilauan, dan banyak di antara mereka yang mengungsi. Hanya Monyet dan Rusa yang mencoba untuk bertahan.. Keduanya bertekad melapor kepada PIKI. Siapa dia?
PIKI adalah seekor kelinci yang hebat, cerdik dan terkenal sangat bijaksana. Bila penghuni hutan ditimpa masalah yang berat, sering hewan- hewan lain datang kepadanya. Maka datanglah Rusa dan Monyet mendatangi PIKI.
Si Monyet langsung meratap,"PIKI, tolonglah kami!" Tentu PIKI menjadi kebingungan.
"Loh, ada apa ini ?"
Rusa pun menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi.
"Akhir- akhir ini, suasana hutan berubah, sejak si Beruang datang, hidup kami selalu resah. Sepanjang hari Beruang selalu menantang kami...Toolonglah kami ! Usahakan agar dia cepat pergi !"
PIKI terdiam, tampaknya ia sedang berpikir keras.
"Baiklah, temuilah Beruang,
ujar PIKI kepada Rusa. Katakan bahwa aku berani menantangnya!
Temui sekarang, agar masalah ini cepat tuntas.!"
Akhirnya, keduanya mencari si Binatang jalang." Tanpa kesulitan, keduanya pun menemui Beruang. Rusa segera membisikkan sesuatu dengan hati- hati. "Hah, siapa dia?" tanya Beruang dengan suara tinggi.
"Namanya PIKI, dia seekor kelinci,"jawab Rusa.
"Antar aku menemui PIKI, akan kuberi pelajaran dia!
Sudah bosan hidupkah dia?"
Setelah bertemu dengan PIKI, bertanyalah Beruang. " Kata Rusa , kau menantangku ! Benarkah demikian ?"
"Ya , Rusa benar! Aku sengaja menantangmu berlomba, yaitu lomba membakar diri,"jelas PIKI tenang.
"Yang tahan api, itu pemenangnya,"sambung PIKI.
"Aku sanggup!" sahut Beruang tanpa berpikir lagi. Karena sudah sepakat, perlombaan pun dimulai. Dan ternyata , giliran pertama jatuh pada PIKI.
Sejumlah kayu bakar ditimbun ke tubuh PIKI. Sesaat kemudian, si Monyet pun menyalakan api. Tetapi dengan cerdik PIKI menggali tanah secepatnya , sehingga ketika api menyala, PIKI bisa menyelamatkan diri.
Selanjutnya giliran Beruang yang hendak dibakar. Setumpuk kayu ditimbunnya ke tubuhnya yang besar.
Sejurus kemudian, nyala api segera berkobar dan tubuh belakang si Beruang mulai terbakar.
"Tolong!"jerit Beruang karena pantatnya terbakar.
Berunag yang kessakitan lari tunggang langgang. Dia pergi dan tak pernah kembali lagi.
Adik- adik yang baik hatinya, berkat kecerdasan PIKI, suasana hutan kembali tenang.
Semua satwa pun mengucapkan terima kasih kepada PIKI.
Nah , adik- adikku. Mari kita belajar mengenadalikan diri sehingga orang lain tidak terganggu oleh kehadiran kita. Jadilah anak yang cerdas, bijaksana, sehingga kehadirang kita dapat menjadi penolong bagi orang lain.
Selamat belajar ya, adik- adik...