RSS

Dua Puteri Kecubung

Adik-Adik yang pandai, 

Cerita kali ini berasal dari Jawa Timur, tepatnya di baah kaki gunung Wilis. Yaitu sebuah kerajaan besar yang aman, tenteram, makmur dan sejahtera. Kerajaan tersebut bernama Kamboja. Namun di balik itu Sri Baginda dan permaisurinya selalu murung, bahkan permaisuri mengalami kesedihan yang mendalam. "Sudah sekian lama kita menantikan anak, tetapi harapan itu hanya mimpi," keluh permaisuri sambil menahan tangis." Bersabarlah. Yakinkan diri adinda bahwa anak yang kita nantikan itu pasti akan segera tiba,"kata Sri Baginda menghibur." Kapan?"desak permaisuri. Tentu saja Sri Baginda tidak dapat menjelkaskan tentang kedatangan anak yang sangat didambakannya itu. Karena semua itu Sang Dewa lah yang mengatur.

Sementara itu disebuah desa Pala pinggir danau Watur ada sebuah gubuk reyot yang dihuni oleh Nenek Sari dan dua orang cucunya bernama Kecubung Merah dan Kecubung Putih. Pekerjaan mereka adlah menenun. Setiap malam dari gubuk reyot itu terdengar suara alat tenun dengan penerangan sebuah lentera yang tampak remang-remang. "Malam ini, alu harus bisa menyelesaikan kain tenunku ini,"gumam Kecubung Putih. "Hari sudah larut malam, beristirahatlah. Besok masih ada waktu mengerjakannya,:kata Nenek Sari memperingatkan.
"Aku heran dengan cucuku Kecubung Putih ini. Rajin dan tekun. Berbeda sekali dengan kecubung Merah, kakaknya, malas dan maunya tidur melulu. Sampai-sampai masdipun lupa. Kalau ditegur malah melawan," gumam Nenek Sari. Malam itu juga Kecubung Putih berhasil meyelesaikan helai kain tenunnya."Coba lihat, Nek,"kata Kecubung Putih kepada Nenek Sari. "Bagus sekali,"jawab Nenek Sari terkagum-kagum. Memang hasil tenunan nenek Sari halus dan rapi. Nenek Sari yakin kain tersebut banyak yang menginginkannya. Ia bersyukur mempunyai cucu yang pandai menenun. Tak sia-sia ia mengajarkannya.

Adik-adik yang pandai, sementara itu di Istana Kerajaan, Sri Baginda memanggil Patih Sudanapada. "Ampun Sri Paduka. Ada apa hamba disuruh menghadap?"kata Patih Sudapada. "Begini,Patih. Tadi malam aku bermimpi. Sepertinya mengandung kekuatan gaib,"kata Sri Baginda menyakinkan. "Aku disuruh mencari sehelai kain tenun asli, halus dan rapi yang dikerjakan oleh tangan yang mahir,"tambahnya. "Ampun Sri Baginda. Setahu saya di kerajaan ini hanya ada seorang yang mahir dalam menenun kain. Dia tinggal di desa Pala Pinggir danau Watur," kata Patih Sudanapada. Lantas Sri Baginda memerintahkan Patih Sudanapada untuk mencari orang yang mahir menenun itu. Patih Sudanapada ebeserta rombongan pun segera berangkat.

Mereka pun tiba di sebuah gubuk reyot tempat tinggal Nenek Sari dan kedua cucunya. "Ampun tuan Patih.Hamba ingin tahu, ada keperluan apa tuan Patih datang ke gubuk kami?tanya nenek Sari penuh hormat. Patih Sadanapada menjelaskan bahwa, ia diutus oleh Sri Baginda untuk mencari kain tenun dari penenun mahir. Nenek Sari menjanjikan bahwa sehelai kain tenun yang diminta Sri Baginda akan diantar sendiri. Adapun sehelai kain tenun yang akan dipersembahkan kepada Sri Baginda adalah hasil tenun Kecubung Putih.

Nenek Sari menyuruh kecubung Merah mengantar sehelai kain tenun ke istana kerajaan. Kecubung Merah senang sekali menerima tugas dari neneknyaitu. Pagi-pagi benar, ia sudah bangun dan berdandan rapi. Tiba di istana , Kecubung Merah langsung menghadap Sri BAginda. "Terimalah salam hormat hamba, Sri Baginda, " kata Kecubung Merah sambil menyerahkan sehelai kain tenun. "Aku terima salam hormatmu,"jawab Sri Baginda. Kecubung Merah pun memperkenalkan diri dan mengutarakan bahwa kain tenun yang diserahkan  kepada Sri Baginda adalah hasil tenunannya sendiri. Sri Baginda tak henti-hentinya memuji kemahiran Kecubung Merah dan menenun. Kecubung Merah merasa besar hati dipuji dan disanjung Sri Baginda. Ia pun menginap beberapa hari di Istana kerajaan. Ia menerima hadiah dari Sri Baginda. Namun, semua itu bukannya menjadikan Kecubung Merah rendah hati, melainkan ia justru menjadi sombong. 

Adik-adik, suatu hari Sri Baginda mendapat firasat agar mencari tahu siapa sebenarnya menenun selembar kain tenun yang diterimanya."Mungkinkah kecubung Merah membohongiku?Hem, menurut perasaanku ada baiknya aku cek. Ketika ia menerima berbagai hadiah dariku ia selalu tampak gugup dan membuang muka. Sri Baginda segera memerintahkan kepada Patih Sudanapada untuk mencari tahu siapa sebenarnya penenun itu. Maka Patih Sudanapada beserta rombongannya menuju ke gubuk Nenek Sari. Ia pun mendapat penjelasan bahwa yang menenun selembar kain yang diterima Sri Baginda adalah Kecubung Putih. Lalu sang Patih pun melaporkannya ke Sri Baginda apa yang diketahuinya. 
" Berani benar Kecubung Merah membohongiku! Jebloskan dia dalam  penjara! Cepat !," perintah Sri Baginda sangat murka. Kecubung Merah harus menerima hukuman sesuai denga perbuatannya. Kecubung Merah minta ampun, tetapiSri Baginda tetap pada pendiriannya. Kecubung Merah harus masuk penjara.

Kejadian yang dialami Kecubung Merah diketahui oleh Nenek Sari dan Kecubung Putih. Kecubung Putih tidak tega melihat kakaknya, iapun menghadapt Sri Baginda agar kakaknya diampuni. "Apa jaminanmu aku membebaskan kakamu?" tanya Sri Baginda. "Hamba akan menenun permadani yang indah,"jawab Kecubung penuh hormat. Mendengar itu, Sri Baginda menyanggupinya. Sri Baginda mensyaratkan kain permadani itu selesai dalam waktu satu minggu. 

Kecubung Putih pun segera mengerjakan tenunan kain permadani. Siang malam, ia terus bekerja. Dalam waktu satu minggu, kain permadani tersebut selesai dikerjakannya dan segera diserahkan kepada Sri Baginda. "Oh, alangkah bagus dan indahnya kain permadani ini,"kata Sri BAginda terkagum-kagum. Maka Sri Baginda pun segera membebasakan Kecubung Merah dari penjara. Kecubung Merah sangat berterima kasih dan minta maaf pada adiknya. Ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya itu. Melihat hal itu Sri Baginda sangat iba. Atas keinginan Sri Baginda dua puteri Kecubung itu diangkat menjadi anak. Nenek Sari pun diperbolehkan tinggal di istana. Tak lama kemudian, Sang Permaisuri pun mengandung dan setelah bulannya melahirkan seorang anak laki- laki. Ini bekat Sri Baginda mengangkat anak kedua puteri Kecubung.

Adik- adik, pesan cerita ini adalah...
Kebohongan cepat atau lambat akan terungkap juga.

1 komentar:

Cantika mengatakan...

ada juga putri kecubung ya.
batu kecubung juga ternyata banyak jenisnya dan khasiat batu kecubung juga dianggap bermanfaat, terutama batu kecubung asihan yang banyak dicari orang untuk pengasihan, karena itulah banyak orang yang sengaja mengoleksi jenis jenis batu kecubung, walaupun harga batu kecubung memang masih terjangkau.
ada juga yang mengoleksinya sebagai batu permata kecubung untuk cincin akik, karena itulah penambang jenis batu akik kecubung juga mulai banyak yang menjual dengan harga yang murah. namun untuk harga batu kecubung asli tetaplah mahal dibandingkan dengan harga batu akik kecubung. terima kasih atas infonya
saya juga ingin berbagi info seputar batu kecubung DISINI>> batu kecubung asli

Posting Komentar