RSS

JAKA TARUB

Adik - adik, pernahkah kalian mendengar cerita tentang Jaka Tarub ? Ia adalah anak seorang janda.  Nama sesungguhnya Jaka, tetapi karena ia tinggal di desa Tarub maka ia dikenal dengan nama Jaka Tarub. Ia mempunyai kebiasaan menyumpit burung." Ayo taruh sumpit itu," kata ibunya kepada Jaka Tarub, namun ia tidak menghiraukannya. Ia bawa sumpit itu kemana pun ia  pergi. 

Pada suatu sore, Jaka Tarub menggembalakan kambing di pinggir hutan. Dilihatnya seekor burung Kutilang yang elok bulunya di sebuah pohon. Jaka Tarub  lalu menyumpitnya, tetapi tidak mengenai sasaran. Burung Kutilang terbang dan dikejar Jaka, di tengah jalan ia bertemu dengan Paman Gondel yang memperingatkannya. "Kamu jangan masuk hutan angker itu,'kata paman Gondel, namun Jaka Tarub tidak menghiraukannya.


Tibalah Jaka Tarub di tengah hutan belantar. Ia terkejut mendengar dari kejauhan suara beberapa wanita yang sedang mandi di sebuah sendang. Dengan was- was Jaka Tarub memberanikan diri mengintip dari balik batu besar."Ada sebuah selendang di atas batu,"ujarnya. Tanpa pikir panjang JakaTarub mengambilnya. Rupanya di balik bebatuan itu ada tujuh bidadari yang sedang menikmati segarnya air sendang.
"Ada manusia !", teriak salah satu dari bidadari yang melihat ada manusia mengintip dari balik batu. Saat itu juga keceriaan dan kegembiraan mereka pudar, dengan segera mereka mengambil selendang, lalu terbang ke kahyangan.

Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, salah satu bidadari bernama Nawang Wulan kehilangan selendang, ia bidadari bungsu. " Ee, hadis cantik, apa yang kau cari?" tanya Jaka Tarub memberanikan diri. Nawang Wulan ketakutan, namun ia berusaha menguasai diri dan menjelaskan bahwa ia kehilangan selendang. Jaka Tarub mengajak berkenalan dan Nawang Wulan bersdia diajak ke rumah Jaka Tarub.

"Anakku sudah kembali," kata Ibu Jaka Tarub terharu. Jaka Tarub memperkenalkan Nawang Wulan sebagai calon menantu Ibunya. Mereka pun menikah dan hidup bahagia. 
"Pasti Jaka Tarub memelihara Jin Kekayaan,"kata Paman Gondel. Betapapun Jaka Tarub kerjanya hanya tidur- tiduran dan bermalas-malasan, namun kehidupan Jaka Tarub bercukupan. Sehingga banyak orang mengira Jaka Tarub memiliki Jin Kekayaan atau bahkan istrinya keturunan siluman.

"Bukan main padi di lumbung tiba- tiba penuh, dari mana istriku mendapatkannya?'gumam Jaka Tarub dengan nada heran. Memang benar setiap padi di lumbung mulai menipis, saat itu juga penuh seketika. "Jangan- jangan istriku keturuna siluman seperti kata banyak orang,"gumam Jaka Tarub dipendam dalam hati. 

Pada suatu saat Jaka Tarub membuka tutup dandang yang selalu dilarang istrinya menanak nasi. Tutup dandang dibuka, dilihat di dalamnya terdapat setangkai padi. Sepulang dari mencuci pakaian di sunagi Nawang Wulan menuju ke dapur untuk melihat apakah nasinya sudah masak."Celaka!' teriak Nawang Wulan berulangkali setelah melihat tutup dandang yangberupa kukusan diangkat dan setangkai padi di dalamnya di lihat orang. Sejak saat itu kesaktian Nawang Wulan hilang. Ia harus bekerja kera untuk memenuhi kebutuhannya.

Suatu ketika persediaan di lumbung padi menipis. Nawang Wulan mengangkat seikat padi, ia lihat sebuah selendang berada di bawahnya. "Ini selendangku!', seru Nawang Wulan. Jaka Tarub minta maaf, karena telah mencurinya. Nawang Wulan ingin segera pulang ke kahyangan, dan sebagi kenang- kenangan adalah seorang anak yang dilahrkan bernama "Nawangsih". Nawang Wulan segera mengenakan selendang dalam sekejap ia membumbung tinggi hilang di balik awan. 

Jaka Tarub sangat sedih dan terharu. Akhirnya mereka berpisah. 

Hayo adik- adik, apa yang dapat dipelajari dari cerita ini?
Perbuatan mencuri adalah perbuatan tiak baik. Untuk meraih cita- cita perlu kerja keras, rajin dan giat berusaha.

0 komentar:

Posting Komentar